Penyebab Hiperpigmentasi dan Cara Mengatasinya

Penyebab Hiperpigmentasi dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi hiperpigmentasi. Credit: Freepik

Bagikan :


Hiperpigmentasi adalah kondisi dimana kulit memiliki warna lebih gelap dari warna kulit di sekitarnya. Umumnya kondisi ini tidak berbahaya, namun dapat mengurangi rasa percaya diri. Apa penyebab hiperpigmentasi dan bagaimana penanganannya? Simak ulasannya berikut ini.

 

Apa Itu Hiperpigmentasi?

Hiperpigmentasi adalah istilah untuk menggambarkan perubahan warna kulit. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel yang memberi warna pada kulit menghasilkan pigmen secara berlebihan. Akibatnya, warna kulit menjadi gelap di beberapa bagian dan warna kulit terlihat tidak rata.

Hiperpigmentasi dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis, beberapa yang paling umum di antaranya:

  • Melasma, yaitu munculnya bercak-bercak berwarna gelap pada wajah, leher, lengan, atau bagian tubuh lainnya. Bercak melasma dapat berupa bintik-bintik atau area yang lebih luas.
  • Hiperpigmentasi pasca-inflamasi: Hiperpigmentasi jenis ini berupa bintik-bintik atau bercak-bercak yang terjadi setelah adanya luka atau peradangan pada kulit seperti iritasi, jerawat, atau kondisi kulit lainnya.
  • Bintik-bintik penuaan: Bintik penuaan umumnya muncul pada kelompok usia di atas 40 tahun. Bintik ini biasanya mucul di wajah, punggung tangan, bahu, atau lengan bawah. 

Gambar 1: Melasma. Credit: dermnetnz.org

Baca Juga: Tiga Jenis Hiperpigmentasi dan Penyebabnya

 

Penyebab Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi dapat disebabkan oleh peningkatan produksi melanin. Beberapa hal yang dapat meningkatkan hiperpigmentasi antara lain: 

  • Paparan obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antimalaria, antikejang, dan obat kemoterapi.
  • Perubahan hormon seperti pada kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi, dan menopause.
  • Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan melanin.
  • Trauma atau peradangan pada kulit seperti jerawat, luka sayat, gesekan, gigitan serangga, atau kondisi kulit seperti eksim—yang semuanya memicu peradangan.
  • Stres.

Baca Juga: Cara Aman Menggunakan Retinol dan Vitamin C untuk Kulit Wajah

 

Penanganan Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi umumnya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, jika Anda merasa tidak percaya diri  dengan hiperpigmentasi maka sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk meratakan warna kulit. Dokter akan melakukan perawatan sesuai dengan penyebabnya.

Beberapa perawatan untuk mengatasi hiperpigmentasi antara lain:

Menggunakan krim topikal

Anda bisa menggunakan krim topikal untuk mengatasi hiperpigmentasi. Krim yang digunakan umumnya mengandung bahan-bahan aktif untuk mencerahkan kulit seperti:

  • Azelaic acid
  • Vitamin C
  • Hidrokuinon
  • Kortikosteroid
  • Retinoid, seperti tretinoin
  • Arbutin 

Krim yang mengandung steroid dan hidrokuinon dapat memakan waktu 3 hingga 6 bulan untuk dapat memengaruhi warna kulit. Penggunaan steroid dan hidrokuinon dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, untuk itu hindari penggunaan krim dengan bahan aktif tersebut tanpa resep dokter. 

Menggunakan pelembap

Menggunakan pelembap dengan bahan seperti gliserin, retinol, atau hyaluronic acid dapat membantu mendorong regenerasi sel. Penggunaan bahan-bahan ini dapat meningkatkan kerja bahan aktif agar bekerja lebih efektif. 

Menggunakan sunscreen

Penggunaan sunscreen dapat membantu memberbaiki sebagian kondisi kulit akibat hiperpigmentasi. Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 setiap hari, termasuk ketika berada di dalam ruangan.

Prosedur kosmetik

Beberapa prosedur kosmetik dapat membantu mengatasi hiperpigmentasi seperti terapi laser, microneedling, atau eksfoliasi kimiawi. Sebelum melakukan prosedur kosmetik tersebut, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu mengenai efek samping dan masa pemulihannya. 

 

Hiperpigmentasi merupakan masalah kulit yang bisa dialami siapa saja. Meskipun tidak berbahaya, namun kondisi ini dapat mengganggu penampilan. Jika Anda memiliki keluhan hiperpigmentasi sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang kini bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 21 November 2024 | 12:08

De Pietro, M. (2023). What You Should Know About Hyperpigmentation. Available from: https://www.healthline.com/health/hyperpigmentation

Mutcler, C. (2021). What Is Hyperpigmentation?. Available from: https://www.health.com/hyperpigmentation-8386761

Fisher, J. (2024). Demystifying hyperpigmentation: Causes, types, and effective treatments. Available from: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/demystifying-hyperpigmentation-causes-types-and-effective-treatments

Sissons, B. (2024). What to know about hyperpigmentation. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/323808

Benjamin, J., Cherney, K. (2024). 8 Doctor-Approved Ways to Get Rid of Hyperpigmentation. Available from: https://www.everydayhealth.com/beauty-pictures/tricks-to-treat-hyperpigmentation.aspx